RSS

Negeri Seribu Piramid dan Puteri Terbaik




Siapa yang pernah menyangka bila negeri  dengan obyek wisata yang menarik sempat berduka. Jutaan nyawa yang tak berdosa terenggut di bawah pimpinan militer yang dengan arogansinya  mengkudeta pemerintahan DR Muhammad Mursi yang  terpilih secara demokratis.

Suasana pemakaman yang seharusnya dihadiri kerabat terdekat sebagai tanda penghormatan terakhir sepertinya tak akan terjadi di Mesir kala itu, sama seperti halnya pemakaman Asma Beltagy (17) seorang gadis lembut dan cerdas; dan dicintai sebagai anak perempuan salah satu pemimpin terpilih secara demokratis  Muhammed al-Beltagi.

Asma  el-Beltagi satu dari 525 yang terbunuh pada rabu (14/08) saat militer Mesir menyerbu dua kamp Ikhwanul Muslimin. Asma ditembak di dada, kepalanya pecah, kakinya patah.Menurut Anas yang juga saudara lelaki Asma “Dia ditembak saat berjalam ke RS Darurat Rabaa, katanya “Saya bersamanya. Kami bawa dia ke RS, dia perlu donor darah tapi kami tidak bisa mengoperasi. Dia meninggal jam 1 siang.”

Anas dan saudara lelaki Asma yang lain Malik el-Beltagi ditugaskan menyelenggarakan penguburan Asma karena Bapak mereka, Mohammed terpaksa menyembunyikan diri. Dapat kita bayangkan seorang Bapak terpaksa tak dapat menghadiri pemakaman putri terkasihnyaKini Mesir kehilangan gadis ceria yang selalu terbaik di sekolahnya.

 Gadis yang sebulan lalu baru saja menyeesaikan hafalan qurannya kini hanya tinggal nama. Semua keluarga bersedih saat jenazah ditemukan sudah tak bernyawa bersimbah darah.Saat Hoda bicara, bibi Asma Menangis. “She was an angel,” bisiknya berlinang airmata.

**

Pada pemakaman Asma, suasana mencekam. Para perempuan menuliskan nama keluarga dan nomor telepon di tangan mereka, bersiap jika dalam pemakaman itu menemui kematian.Begitulah potret negeri seribu piramid itu yang memiliki ribuan muslimah tangguh, sementara di negeri ini kini, remaja lebih banyak menyenandungkan lagu lagu korea dibandingkan menyenandungkan alquran. 

Saat pemudi disana bertahan dalam barisan demonstran remaja di Indonesia ayik dalam tayangan televisi penuh dengan aroma percintaan dan gaya hidup kebaratan.Semoga masih banyak juga remaja Indonesia yang berprestasi seperti Asma dan kelak menjadi muslimah yang menjadikan Islam di Indonesia tersenyum bangga karena prestasinya bukan karena siapa Bapaknya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar